Jumat, 19 Agustus 2011

Sakit di hari tua

Haruskah di hari tua kita nanti kita menderita sakit?

Banyak yang kulihat di sekelilingku, seorang tua yang harus berbaring di tempat tidurnya karena menderita sakit.... dan dirawat orang lain... bagiku itu kehidupan yang merana bukan?

Dan, jika ingin sehat kelak kalau kita sudah tua, harus dimulai dengan 'hari ini' untuk mengkonsumsi hal-hal yang menyehatkan, bukan yang mematikan, misalnya : makanan.

Rabu, 27 April 2011

Alamat Klinik Kanker di Jerman

Seorang bapak yang divonis menderita kanker, hari ini meminta alamat-alamat / tempat2 rehabilitasi kanker di Vancover, Jerman.

di NHRCM DOT ORG dan di GERMAN CANCER CLINICS DOT COM



Kucarikan di internet, ku print buat dia... dan kunyatakan bahwa yakinlah kepada pertolongan dan kuasa TUHAN yang kita sembah! TUHAN mampu melakukan segala yang mustahil bagi manusia!

= = = 20 Agustus 2011 = = =

Jumat, 19 Agustus 2011, sekitar pukul 11.00 siang, bapak itu telah dipanggil TUHAN, menghadap kepada-Nya...

Selasa, 05 April 2011

Koma karena kalung

Seorang nenek mendadak koma. Mengapa? Pembuluh darahnya pecah. Mengapa?

Beberapa hari yg lalu, dia secara tidak sengaja mendengar anak-anaknya (yang sudah punya anak-anak juga, yaitu cucu-cucunya) berbicara tentang 'masalah kalung', yang beberapa waktu lalu menjadi problem / perebutan / pertengkaran.

Karena menyesal atau tegang, maka pembuluh darahnya pecah... dan itulah akibat akhirnya, dia sekarang berbaring di rumah sakit.

Doaku, semoga Tuhan menolong dia, mengampuni dosa - kesalahan - anak-anak dan cucu-cucunya.

Jumat, 05 November 2010

Seorang nenek berjalan terbungkuk

Sepulang kerja, 2 hari yg lalu kulihat seorang nenek berjalan terbungkuk-bungkuk. Dia berusaha bertopang ke sebuah tiang di dekat rumahnya.

Seperti itukah kita kelak?

Sabtu, 15 November 2008

Persiapan di hari Tua - Menulis terus!

Siang ini sepulang kerja, aku ngobrol dengan seorang bapak, usia 72 tahun. Dalam kelelahannya, kadang dia menyesali keputusan2 yang sudah dibuatnya. Dia baru saja pergi berlibur ke sebuah desa. Ini kali ke 3 dalam beberapa bulan dia "melarikan diri" dari kesibukan kota besar, Surabaya.

Apa yang harus dilakukan pada usia senja seperti dia? Dalam pikirannya, dia sudah merasa "tidak mau dibebani" lagi. 3 putranya sudah dewasa : Sulung menikah, tinggal di Semarang. Ke dua, siap2 menikah. Si bungsu sudah menikah, tinggal di Sidoarjo.

Usul (dan opini) saya, banyak : selain MENIKMATI KEHIDUPAN HARI LEPAS HARI (DAY BY DAY), ini usulan saya :

1. MENGISI BATERAI SEMANGAT KEHIDUPAN - misal, 3 bulan sekali atau 6 bulan sekali, pergi ke DESA, berlibur di sana. Begitu semangat terkumpul, boleh kembali ke KOTA. Kalau udah merasa suntuk atau capek, boleh 'lari' ke DESA lagi, mengisi baterai!

2. MENYUMBANGKAN TENAGA UNTUK ORANG LAIN - misal, membantu bersih-bersih di sebuah panti asuhan, ini sangat membangkitkan semangat hidup.

3. KUNJUNGI TEMAN-TEMAN LAMA - seringkali, kita merasa kurang bahagia karena mengukur kondisi diri dengan apa yang kita miliki.

Coba, kita lihat, apa yang dimiliki orang lain - teman, tetangga, kerabat, dan sebagainya. Kita akan mensyukuri apa yang kita punya saat ini!

Itu saranku pada Bapak ini.

Trus, aku juga punya cita-cita. Kalo udah tua nanti (dan diberi umur panjang oleh Tuhan), aku mau beli rumah di desa. Aku tetap jadi penulis. Mungkin istriku punya cita-cita ternak ayam. No problem. Trus kalau aku sudah tak kuat menulis : AKU AKAN MENCARI ORANG UNTUK MENULISKAN APA YANG ADA DI OTAK DAN PIKIRANKU. Gitu.